Tim dukungan pelanggan kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!

Sekali Jalan Dua Tiga Pulau Terlampaui

Disepanjang jalur selatan Jawa Barat tehampar pantai-pantai indah dengan panorama mengesankan.

RANCA BUAYA YANG ELOK

Selepas tengah hari kami sampai di Cidaun, Kabupaten Cianjur, tepatnya di Pantai Jayanti. Namun kami tak singgah di pantai itu karena rencananya akan datangi dulu Pantai Ranca Buaya lalu kemudian Jayanti dan Sawarna. Dari Cidaun kami belok ke kiri kearah Kabupaten  Garut. Hanya 30 menit sampailah di Kabupaten Garut. Tepatnya di Kecamatan Caringin, di tempat itu terhampar pantai yang elok benama Ranca Buaya. Beruntung begitu sampai, kami mendapat penginapan yang berhadapan tepat dengan pantai. Indah sekali pemandangan yang berpadu dengan suara debur ombak. Kami menyewa bungalow bertarif cukup murah, tidak lebih 500 ribu permalam, berisi tiga kamar. Usai makan siang dan cukup istirahat, ketika matahari tak lagi terik, kami pergi ke goa lalai, melewati pantai terjal berbukit yang asri dengan rerumputan hijau. Disebut goa lalai, karena memang dihuni kawanan kelelawar. Dari gua pemandangan nya sangat indah, laut luas dan garis pantainya putih seperti benang. Karena matahari mulai terbenam di ujung lautan, kamipun pulang ke penginapan untuk beristirahat. Besok kami sudah menyusun rencana sepuasnya menikmati Ranca Buaya.

Sesuai rencana kami bangun pagi dan langsung manyusuri pantai  Ranca Buaya. Sebuah pantai berkarang yang penuh ikan  di antara karang. Menangkap ikan kecil lalu memebiarkan nya berenang ke lautan lepas.

BERSANTAP DI JAYANTI

Setalah puas, kami sepakat menyudahi persinggahan kami di Ranca Buaya. Menjelang tengah hari kami meluncur ke arah barat menuju Pantai Jayanti. Hanya 30 menit sampai di sana , pantai itu menjadi pusat nelayan, sehingga takbanyak aktivitas yang lakukan, kecuali petualangan kuliner. Kami memilih rumah makan sederhana yang menghadap ke pantai untuk makan siang. Bergairah menanti hidangan sea food yang masih fresh dari prahu nelanyan, lobster adalah pilihan kami. Disitu lah kami menikmato deburan ombak  yang tinggi. Sesekali terlihat kapal nelayan yang seolah dijungkirbalikan ombak. Namun, tidak lama kemudian muncul kembali. Para nelanyan sangat cekatan memanpaatkan ombak. Sempat pula terbersit untuk menyewa perahu nelayan dan mencoba menaklukan ombak. Namun, urung kami wujudkan karena ombak terlihat sangat tinggi. Nyali kami tak cukup untuk itu.

OMBAK SURFING DI SAWARNA

Puas menikmati Jayanti. Kami kembali meluncur ke arah barat, Sukabumi, menyusuri jalan di pinggir pantai dengan aspal mulus. Disepanjang perjalan hanya pantai dan pantai yang kami lihat. Itulah mengapa perjalanan terasa sangat lama, karena sebentar-sebentar kami berhenti. Setelah itu kami tiba di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Namun, itu bukan tujuan utama, karena kami sudah berulang kali ke sana, singgahpun tidak karena hari sudah menjelang sore. Kami terus meluncur kearah barat dan akhirya menjelang sore tibalah di Sawarna, Kecamatan Bayah,  Kabupaten Lebak  Banten. Kami langsung memilih penginapan. Ada rumah penduduk yang di sewakan dan inilah yang kami pilih. Selain murah kami pikir hanya satu malam di tempati. Pantai Sawarna ini sangat khas  dengan ombak tinggi yang menerpa karang besar. Bagi wisatawan Mancanegara pantai itu merupakan destiasi untuk surfing. Memang pantai sawarna bukan tempat untuk berenang. Namun bagi keluarga terutama anak-anak, pantai sawarna merupakan tempat untuk bermain. Mereka berlarian dan asik bermain pasir pantai yang lembut, sambil adu kreasi membuat istana pasir. Sejak matahari terbit hingga sore kami tidak beranjak dari pantai. Barulah setelah matahari redup, kami bergegas pulang. Kali ini jalur yang ditempuh melelui lebak menuju Tanggerang, lalu tol Jakarta-Bandung. Memang lebih jauh, tapi kami ingin sesuatu yang baru. Bagi kami berkendara juga salah satu cara mengisi liburan.

Leave a Reply

Translate »